Terlengkap! Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa singkat dan lengkap beserta mukjizatnya

Kisah nabi adam dan siti hawa lengkap dengan mukjizatnya

Kisah Nabi Adam - Dalam Al Qur'an, kisah penciptaan Nabi Adam diawali dengan percakapan antara Allah SWT dengan para malaikat. Allah SWT mengatakan bahwasanya hendak menciptakan manusia sebagai khalifah pertama dibumi, namun para malaikat memandang bahwa merekalah yang lebih pantas menerima peran tersebut karena mereka selalu bertasbih kepada Allah.

Kemudian para malaikat bertanya kepada Allah SWT meminta diterangkan apa saja hikmah diciptakannya manusia, karena yang para malaikat ketahui bahwa diantara manusia ada yang membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah.


Menurut Qatadah, para malaikat mengetahui demikian karena mereka melihat makhluk sebelum Nabi Adam (Sekolompok jin atau golongan jin yang lemah) yang senantiasa merusak dan menumpahkan darah di bumi.

Menurut Ibnu Umar, dua ribu tahun sebelum diciptakannya Adam, jin sudah lebih dahulu menempati bumi, dan pada saat itu para jin menumpahkan darah, maka dari itu Allah mengutus pasukan malaikat untuk mengusirnya ke jazirah laut.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Lantas mereka berkata "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." QS. Al Baqarah Ayat 30

Dari ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa Dia mengetahui maslahat yang lebih kuat dengan menciptakan Adam dan keturunannya, yaitu karena akan ada diantara keturunan Adam yang menjadi para nabi dan rasul, oara syuhada, para shiddiqin, para ulama, dan orang-orang sholeh yang mengamalkan agama-Nya, mencintai-Nya dan mengikuti ajaran para rasul-Nya.

Allah menciptakan Adam dari tanah dan air yang ada di bumi, kemudian ditiuplah ruh kedalamnya maka jadilah Adam sebagai kkhalifah pertama yang sempurna. Hari penciptaan Adam adalah hari Jum'at. Rasulullah bersabda;

"Sebaik-baiknya hari yang matahari terbit padanya ialah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu pula ia di keluarkan darinya, dan Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jumat." 

Setelah Adam tercipta, Allah SWT memberinya pengetahuan tentang alam semesta yang tidak diberikannya pada makhluk lain. Setelah itu, Allah menyuruh semua malaikat dan jin untuk bersujud pada Nabi Adam.

Saat semua malaikat menuruti perintah Allah SWT dan bersujud kepada Nabi Adam, jin menolak melakukan hal tersebut. Karena ia merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam. Ia di ciptakan dari api sedangkan Nabi Adam diciptakan hanya dari tanah.

Allah pun murka, para jin yang sebeumnya hidup di surga dikutuk menjadi makhluk sesat yang bernama iblis dan kekal di neraka. Pada waktu tersebut iblis pun bersumpah akan menggoda Adam dan seluruh keturunanya sampai akhir zaman agar tidak pernah menjalankan perintah Allah SWT.
Setelah kejadian tersebut, Nabi Adam ditempatkan di surga dengan penuh kenikmatan didalamnya.

Namun semua kenikmatan tersebut tiada rasa karena sepi yang dirasakan oleh Adam. Hingga kemudian Allah menciptkan perempuan pertama yang cantik dan sholehah bernama Siti Hawa untuk menemani Adam di surga.

Proses penciptaan Hawa di Surga bersama Nabi Adam AS

Hari silih berganti membuat Adam merasa jenuh dan kesepian didalam surga. Karena hidup seorang diri di dalam surga, kemudian Allah menciptakan Hawa untuk menemaninya dari kesepian di dalam Surga.

Proses penciptaan Hawa diambil dari tulang rusuk sebelah kiri milik Nabi Adam saat dia sedang terlelap tidur. Saat itupun malaikat bertanya, untuk apa Allah menciptakan Hawa? Nabi Adam pun menjawab bahwa Hawa diciptakan untuk menemaninya, mendampinginya dan memberikan kebahagiaan sebagaimana kehendak Allah SWT.

Sejak saat itu Nabi Adam dan Siti Hawa diperkenankan oleh Allah untuk tinggal disurga dengan segala bentuk kenikmatan didalamnya. Tetapi ada satu hal pantangan yang Allah berikan kepada mereka yaitu tidak boleh mendekati pohon terlarang dan memakan buah dari pohon tersebut.

Hal ini pun di manfaatkan oleh para setan dan iblis untuk membalas dendam kepada Adam dengan merayunya agar Adam dan Hawa melakukan pantangan dari Allah dan dikeluarkan dari surga.

Berbagai tipu daya dan cara iblis lakukan untuk menjerumuskan Nabi Adam dan Hawa keluar dari surga, namun semuanya sia-sia.

Hingga pada akhirnya setan tidak kehilangan akal. Nabi Adam dan Siti Hawa yang sedari tadi menolak ajakan setan, kini luluh dengan ucapan setan yang mengatas namakan bahwa Allah-lah yang telah menyuruhnya untuk memakan buah dari pohon tersebut.
Allah pun murka kepada Nabi Adam hingga akhirnya mereka di pisahkan dan diturunkan ke bumi.

Nabi Adam dan Hawa selama di bumi

Nabi Adam dan Hawa sangat menyesal atas perbuatannya yang telah melanggar perintah Allah. Dengan perasaan yang amat menyesal tersebut, Nabi Adam dan Hawa memohon ampun dan bertaubat kepada Allah. Mereka menyadari bahwa setan adalah musuh terbesar yang tidak boleh dipercaya kembali apapun bentuk tipu dayanya.

Namun, karena kejadian tersebut Nabi Adam dan Hawa harus di turunkan dari surga ke bumi dan mengemban tugas sebagai seorang khalifah.

Mereka di pisahkan dengan jaraknya yang sangat jauh, Nabi Adam diturunkan di Hindustan sedangkan Siti Hawa di Jeddah, Saudi Arabia. Setelah bertahun-tahun lamanya terpisah, akhirnya mereka dipertemukan di Jabal Rahmah daerah Arafah.

Hal tersebut tentu menjadi momen yang sangat bahagia baginya. Mulai detik itu mereka dapat hidup bersama kembali.

Keturunan Pertama Nabi Adam dan Siti Hawa

Selama hidupnya, Nabi Adam dan Siti Hawa senantiasa hidup dalam kebahagiaan, hingga pada suatu masa mereka diberikan keturunan  kembar oleh Allah.

Di kehamilan pertama Siti Hawa melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan yang di beri nama Qabil dan Iklima, begitu juga di kehamilannya yang kedua, Siti Hawa kembali melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan yang kemudian di beri nama Habil dan Labuda.

Ke empat anaknya pun kian beranjak dewasa dan tumbuh dengan karakter yang berbeda-beda. Qabil dengan sifatnya yang kasar dan Habil memilik sikap yang lebih santun. Sama halnya dengan kedua putrinya, Iklima tumbuh menjadi gadis yang cantik serta Labuda biasa-biasa saja.

Seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak Adam semakin dewasa dan memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Allah pun memberikan petunjuk kepada Nabi Adam untuk sesegera mungkin menikahkan mereka dengan aturan tidak boleh dinikahkan dengan saudara kembarnya sendiri.

Dengan begitu Qabil dinikahkan dengan Labuda dan Habil di nikahkan dengan Iklima. Setelah mendapat perintah dari Allah tersebut, Nabi Adam langsung menyampaikannya kepada ke empat anaknya dan tidak boleh ada penolakan. Namun, Qabil menolak tegas dan kekeuh untuk menikahi saudara kembarnya sendiri yaitu Iklima.

Di tengah perselihian diantara anak lelakinya, akhirnya Nabi Adam memberikan solusi kepada mereka. Qabil dan Habil harus berqurban, dan Qurban siapa yang diterima  maka dialah yang berhak menikahi Iklima. Seiring dengan berjalannya usaha mereka, akhirnya qurban Habil lah yang diterima dan berhak menikahi Iklima.

Qabil masih tidak terima dengan hasil solusi tersebut. Akhirnya timbul pikiran jahat Qabil untuk membunuh Habil agar dirinya dapat menikahi Iklima. Setan pun menjelma dan memberikan contoh dihadapan Qabil untuk membunuh Habil dengan mengisyaratkan memukul kepala burung dengan batu.

Qabil paham dan menunggu saat yang tepat untuk membunuh saudaranya tersebut. Hingga sesaat kemudian Qabil melemparkan batu besar tepat di kepala Habil dan seketika Habil meninggal dunia.

Qabil kebingungan bagaimana agar jejaknya tidak diketahui oleh ayahnya, kemudian selang beberapa waktu Qabil melihat burung Gagak yang sedang mengubur sesuatu. Akhirnya Qabil pun mengikuti cara burung gagak untuk mengubur saudaranya tersebut.

Kisah Nabi Adam dan Mukjizat

Mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Adam AS yaitu mengenali nama - nama benda yang berada di alam semesta. Lalu ia peragakan benda-benda tersebut di hadapan para malaikat.

Allah pun juga memerintahkan kepada Adan untuk memberi tahukan nama-nama benda di alam semesta ini kepada para malaikat.

Mukjizat Nabi Adam dalam mengenali dan menghafal ini merupakan kekuatan akal yang menjadi keunggulan manusia sampai saat ini.

Sosok Nabi Adam sangatlah beradab yang memiliki ilmu tinggi dan bukanlah makhluk purba. Nabi Adam berasal dari surga dengan peradaban yang lebih maju dibandingkan dengan makhluk purba yang diturunkan ke bumi sebagai makhluk asing dengan kecerdasan dibawah Nabi Adam.

Maka dari itu lah, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Adam sebagai khalifah pertama di muka bumi.

Kisah Tingginya Nabi Adam

Sebagai manusia pertama yang hidup di bumu, tak banyak orang yang mengetahui dan menjelaskan bagaimana ciri-ciri fisik dari Nabi Adam AS. Hanya ada segelintir informasi terkait gambaran fisik Nabi Adam AS. Adapun salah satu infromasi tersebut yaitu tinggi badan Nabi Adam setinggi 60 hasta atau sekita 30 meter  (Melebihi tower ya sobat:v)

Selain itu juga seorang pakar dari Hebrew University Shlomi Lesser didalam jurnal Ha-Mada Ha-Yisraeli B'Angleet V'Ivreet mengatakan ,

Jika melihat rata-rata tinggi manusia saat ini, maka tinggi badan leluhur pertama bisa mencapai 90 kaki atau 30 meter.

Shlomi juga menjelaskan bahwa manusia dari generasi ke generasi akan mengalami penyusutan pada ukuran badan. Hal tersebut ia namai dengan nama Genetic Bottleneck. (Jadi wajar ya sobat kalau ada anak SMK seperti anak SD, wkwk)

Bahkan jika seandainya tidak ada perkembangan terhadap bidang gizi di abad 17 sampai 18, tinggi manusia diyakini akan jauh lebih pendek dibandingkan rata-rata tinggi manusia pada saat ini.

Umur Nabi Adam

Mukjizat Nabi Adam yang selanjutnya adalah memiliki usia yang paling panjang dibandingkan manusia lainnya. Di dalam hadits yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Abu Hurairah telah menyebutkan bahwa total usia Nabi Adam yang sudah termaktub di dalam Lauhul Mahfudz ialah selama 1.000 tahun lamanya.

Selain itu, didalam kitab taurat disebutkan bahwa kisah Nabi Adam yang hidup selama 930 tahun lama, dimana angka tersebut hampir sama dengan yang di haditskan oleh Nabi Muhammad SAW sesuai dengan kalender Syamsiyah atau tahun masehi.

Sementara itu, jika disesuaikan dengan kalender Hijriyah, maka menjadi 957 tahun lama umur Nabi Adam selama di bumi dan 43 tahun semasa di surga.

Lebih lengkapnya sobat dapat menonton video dibawah ini!!


Wahhhh ternyata sangat banyak juga ya kisah Nabi Adam dan Siti Hawa yang dapat kita ulas pada kesempatan kali ini. Semoga kita semua dapat meneladani kisah tersebut dan mengamalkannya dengan istiqomah. Aamiin

Jika memang dirasa bermanfaat, silahkan sebarluaskan kepada teman-teman sobat. Agar ilmu ini tidak hanya berhenti di sobat. Salam Pintar, Salam JejakPintar.

Subscribe Our Newsletter

Previous
Next Post »
avatar
Kecanduan Berbagi Ilmu dan Wawasan

Related Posts

Buka Komentar
Tutup Komentar

1 Cuitan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel